Pages

Sabtu, 03 November 2012

Bunga Kebanggaan Indonesia


Tiga Bunga Kebanggaan Indonesia
Nah, ini itu postingan untuk Bunga Kebanggan Indonesia, yang merupakan simbol nasional Indonesia.

1.  Bunga Melati

Bunga melati merupakan tanaman berbatang tegak yang hidup menahun. Bunga ini sebenarnya dapat ditemui di seluruh kawasan Benua Asia. Dari 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli tumbuhan, baru sekitar Sembilan jenis melati yang umum dibudidayakan dan terdapat 8 jenis melati yang potensial untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan.

Di Indonesia, jenis melati dijadikan sebagai simbol nasional adalah melati putih karena bunganya dikaitkan dengan berbagai upacara adat ritual dan tradisi dari banyak suku di negara ini. Bunga ini kerap dimanfaatkan sebagai bunga tabur, bahan industry minyak wangi, kosmetika, parfum, obat-obatan, penghias rangkaian bunga, dan bahan campuran atau pengharum teh.

2.  Anggrek Bulan

Tanaman anggrek (Orchidaceae) banyak jenisnya. Salah satu yang banyak dicari orang adalah anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis). Ciri utama anggrek bulan adalah kelopak bunganya yang lebar, dan warnanya putih.

Tanaman ini ditemukan pertama kali oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Anggrek bulan menyukai sinar matahari yang tidak terlalu menyengat. Anggrek bulan senang hidup di tempat yang tidak terlalu basah, dengan kelembapan yang tidak berlebih. Kalau terlalu basah, tanaman ini malah mudah busuk karena bisa timbul bakteri yang akan menyerang ke akar.

Anggrek bulan termasuk tanaman yang rajin berbunga. Bahkan, dalam setahun anggrek bulan bisa berbunga hingga tiga kali. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.

3.  Rafflesia Arnoldi

Padma raksasa Rafflesia Arnoldi ditemukan oleh Sir Stamford Raffles dan Dr. Joseph Arnord yang mengadakan ekspedisi di Bengkulu pada 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi nama Latin bunga ini oleh Robert Brown.

Sebagian orang menyebutnya “bunga bangkai” karena tanaman ini mengeluarkan bau seerti bau bangkai. Bau busuk tersebut berguna untuk menarik lalat sehingga dapat membantunya dalam proses penyerbukan. Rafflesia arnoldi tumbuh sebagai parasit di jaringan tumbuhan merambat. Ia tidak memiliki akar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai sehingga tidak mampu berfotosintesis.

Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Hal inilah yang menjadikannya sebagai bunga terbesar di dunia yang tumbuh endemic di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan).

Setelah mengetik postingan ini, akhirnya selesai juga.
Sama sih, ini ane salin dari buku : Three Midea

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites