Tiga
Bunga Kebanggaan Indonesia
Nah,
ini itu postingan untuk Bunga Kebanggan Indonesia, yang merupakan simbol
nasional Indonesia.
1. Bunga Melati
Bunga
melati merupakan tanaman berbatang tegak yang hidup menahun. Bunga ini
sebenarnya dapat ditemui di seluruh kawasan Benua Asia. Dari 200 jenis melati
yang telah diidentifikasi oleh para ahli tumbuhan, baru sekitar Sembilan jenis
melati yang umum dibudidayakan dan terdapat 8 jenis melati yang potensial untuk
dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan.
Di
Indonesia, jenis melati dijadikan sebagai simbol nasional adalah melati putih
karena bunganya dikaitkan dengan berbagai upacara adat ritual dan tradisi dari
banyak suku di negara ini. Bunga ini kerap dimanfaatkan sebagai bunga tabur,
bahan industry minyak wangi, kosmetika, parfum, obat-obatan, penghias rangkaian
bunga, dan bahan campuran atau pengharum teh.
2. Anggrek Bulan
Tanaman
anggrek (Orchidaceae) banyak
jenisnya. Salah satu yang banyak dicari orang adalah anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis). Ciri utama
anggrek bulan adalah kelopak bunganya yang lebar, dan warnanya putih.
Tanaman
ini ditemukan pertama kali oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume.
Anggrek bulan menyukai sinar matahari yang tidak terlalu menyengat. Anggrek
bulan senang hidup di tempat yang tidak terlalu basah, dengan kelembapan yang
tidak berlebih. Kalau terlalu basah, tanaman ini malah mudah busuk karena bisa
timbul bakteri yang akan menyerang ke akar.
Anggrek
bulan termasuk tanaman yang rajin berbunga. Bahkan, dalam setahun anggrek bulan
bisa berbunga hingga tiga kali. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang.
Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa
berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta
dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.
3. Rafflesia Arnoldi
Padma
raksasa Rafflesia Arnoldi ditemukan
oleh Sir Stamford Raffles dan Dr. Joseph Arnord yang mengadakan ekspedisi di
Bengkulu pada 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi nama Latin
bunga ini oleh Robert Brown.
Sebagian
orang menyebutnya “bunga bangkai” karena tanaman ini mengeluarkan bau seerti
bau bangkai. Bau busuk tersebut berguna untuk menarik lalat sehingga dapat
membantunya dalam proses penyerbukan. Rafflesia
arnoldi tumbuh sebagai parasit di jaringan tumbuhan merambat. Ia tidak
memiliki akar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai sehingga tidak mampu
berfotosintesis.
Diameter
bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11
kilogram. Hal inilah yang menjadikannya sebagai bunga terbesar di dunia yang
tumbuh endemic di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan
Sumatera Selatan).
Setelah
mengetik postingan ini, akhirnya selesai juga.
Sama
sih, ini ane salin dari buku : Three
Midea
Webnya
: www.threemidea.com
0 komentar:
Posting Komentar